BERITA HARI INI, Powered By METRO TV

POLISI TANGKAP MOHZAHRI, PEMILIK RUMAH YANG DIHUNI TERORIS *** MASYARAKAT MENYAKSIKAN PENGEPUNGAN TERORIS DARI JARAK SEKITAR 200 METER *** SUASANA DI DESA BEJI, KEDU, TEMANGGUNG MASIH MENCEKAM *** MABES POLRI BELUM BISA PASTIKAN YANG DI DALAM RUMAH ITU NOORDIN M TOP *** RATUSAN WARGA DIGIRING POLISI MENJAUH DARI LOKASI BAKU TEMBAK *** LIMA TRUK POLISI DAN MOBIL PENJINAK BOM DIDATANGKAN DI DESA BEJI, KEDU, TEMANGGUNG *** HINGGA MALAM INI MASIH TERJADI BAKU TEMBAK DI DESA BEJI, KEDU, TEMANGGUNG *** DIDUGA ADA LIMA TERORIS DI DALAM RUMAH YANG DIKEPUNG DENSUS 88 *** TATAK ADALAH ANAK MOHZAHRI, PEMILIK RUMAH YANG DIGEREBEK, GURU AGAMA DI SMP MUHAMMADIYAH, KEDU *** ARIS DAN INDRA ADALAH SEPUPU TATAK, YANG JUGA DITANGKAP DENSUS 88 PADA TIGA TAHUN LALU *** TIGA TENTARA NATO TEWAS DI AFGHANISTAN *** KANADA TETAP KELUAR DARI AFGHANISTAN PADA 2011 *** JALAN SUDIRMAN DAN JALAN THAMRIN, JAKARTA, AKAN DITUTUP PADA MINGGU (9/8), PUKUL 05.00 - 10.00 WIB *** KETUA KPU: PUTUSAN MK PERKUAT PERATURAN KPU *** KASUS POSITIF FLU BABI DI 21 PROVINSI DI INDONESIA MENCAPAI 691 ORANG, 3 MENINGGAL *** DUA PASIEN FLU BABI DIRUJUK KE RSUD SOSODORO DJATIKOESOEMO, BOJONEGORO, JATIM *** TIMOR LESTE USUL BANGUN LEMBAGA ADAT PERBATASAN *** BI AKAN GANDENG LPPI ATASI MASALAH SDM PERBANKAN SYARIAH *** DUA WARGA DITANGKAP DI RUMAH TATAK, USAI BAKU TEMBAK DI DESA BEJI, KEDU, TEMANGGUNG *** TERJADI BAKU TEMBAK ANTARA TERORIS DAN POLISI DI DESA BEJI, KEC. KEDU, TEMANNGGUNG, JATENG, PUKUL 16.00 WIB *** KEJAGUNG: SIDANG PRITA JALAN TERUS MESKI TERJADI PERDAMAIAN *** PEMERINTAH TETAPKAN 3 HARI, JUMLAH MAKSIMAL HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA 2010 *** POLRI BELUM BERSEDIA SEBUTKAN NAMA 4 SAKSI DUGAAN SUAP KPK *** POLRES KUDUS: 720 RIBU PITA CUKAI ROKOK PALSU DARI JAKARTA SEMPAT DIEDARKAN *** LUMAJANG, JATIM, BERSIAGA HADAPI LETUSAN SEMERU YANG KINI STATUSNYA WASPADA *** POLDA JATIM TERBITKAN SP3 KASUS LAPINDO *** PEMERINTAH SIAPKAN PERPRES BARU TENTANG LAPINDO *** KEJAKSAAN LIMPAHKAN BERKAS PERKARA 5 TERSANGKA PEMBUNUHAN NASRUDIN KE PN TANGERANG *** PRESIDEN DIPASTIKAN AJUKAN CALON GUBERNUR BI KEPADA DPR PERIODE 2004-2009 *** BI: PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II LEBIH RENDAH *** DEPKEU TARGETKAN INVENTARISASI ASET NEGARA SELESAI AKHIR 2009 *** PEMERINTAH JAMIN TARIF LISTRIK 2010 TIDAK NAIK *** BI PERKIRAKAN HINGGA AKHIR TAHUN RUPIAH TETAP MENGUAT *** INDEKS STRAITS TIMES DITUTUP TURUN 52,15 POIN KE POSISI 2.549,35 *** MK KABULKAN SEBAGIAN PERMOHONAN UJI MATERI PASAL 205 AYAT 4 UU NO. 10/2008 TENTANG PEMILU LEGISLATIF *** DEPBUDPAR RENCANAKAN PERGELARAN SENI MENGENANG WS RENDRA *** INVESTASI JALAN KA LUBUKLINGGAU-TALA MENCAPAI RP 11,271 TRILIUN *** BMKG: SEPTEMBER KALBAR BARU DIGUYUR HUJAN *** KAJATI MALUT, BURHANUDDIN: SEJAK JANUARI-JULI 2009 SELURUH KEJAKSAAN MALUT SIDIK 17 KASUS DUGAAN KORUPSI YANG RUGIKAN NEGARA RP 60 MILIAR, BARU RP 32 MILIAR UANG NEGARA DISELAMATKAN *** IHSG DITUTUP TURUN 10,84 POIN KE POSISI 2.349,13 *** 99 SISWA SMU DARI BERBAGAI DAERAH IKUTI PROGRAM PERTUKARAN KE AS *** MENHUT BELUM BERSEDIA KELUARKAN IZIN PINJAM PAKAI HUTAN UNTUK NEWMONT *** KETUA KPU KRITIK BAWASLU YANG DINILAI MENIMPAKAN SEMUA PERSOALAN KE KPU *** KEJAGUNG TERUS KAJI UPAYA HUKUM SELANJUTNYA ATAS PUTUSAN YANG MEMBEBASKAN MUCHDI PR

Mari Berkaca !

Essei kali ini saya buat berdasarkan pengalaman saya beberapa hari yang lalu saat mengadakan perjalanan ke Pekanbaru... mau tahu...

Kira-kira 3 hari yang lalu saya mengadakan perjalanan ke Pekanbaru dalam rangka supervisi mahasiswa ATRO Baiturrahmah Padang yang sedang melakukan Praktek Kerja Nyata di tiga Rumah Sakit Swasta yang lumayan besar. Setelah saya melakukan komunikasi yang santai (ini biasa saya lakukan di lingkungan ATRO), maka saya mendapatkan sebuah info yang mengejutkan... Mahasiswa saya mengatakan bahwa di salah satu Rumah Sakit tersebut ada seorang radiografer yang menjadi instrukturnya selalu memojokkan diri dan teman-temannya yang jika saya menilai ini malah lebih ke arah intimidasi secara psikologis. Sang radiografer tersebut seringkali mengatakan kepada mahasiswa saya tersebut, bahwa mahasiswa saya tersebut tidak pantas untuk praktek disitu sebab mahasiswa saya itu (maaf jika mungkin terlalu kasar) bodoh katanya. Belum lagi jika ada kesalahan sedikit langsung di marahi dengan bertubi-tubi, tanpa memberi kesempatan mahasiswa tersebut mengungkapkan alasan. Jika mahasiswa tidak berani memegang alat, sang radiografer langsung memarahinya dengan mengatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak inisiatif, padahal mahasiswa saya sebelumnya belum mendapatkan mandat untuk megang alat tersebut dan mereka tidak berani karena alat yang digunakan tergolong baru dan mahal-mahal. Saya bisa memahami bagaimana perasaan mahasiswa saya saat ini.

Teman-teman sekalian, pernahkan kita berkaca pada diri kita sendiri, bayangkan saat kita dulu pernah jadi mahasiswa ATRO. Saya rasa kita saat itu kondisinya tidak jauh berbeda dengan mahasiswa ATRO yang saat ini sedang PKL, mungkin jangan-jangan lebih parah dari kondisi sekarang. Saya sendiri tidak malu mengakui hal tersebut, dulu saya adalah mahasiswa ATRO yang biasa-biasa saja, saya pernah bikin foto thorax terlalu hitam kemudian tanpa rasa salah saya berikan foto tersebut ke dokter ahli radiologi, kemudian foto tersebut langsung dilempar dihadapan saya. Pada saat saya kuliah di ATRO saya itu ngga tahu yang namanya CT Scan,MRI dan modalitas imaging lainnya yang canggih-canggih (karena waktu itu masih sangat jarang).

Teman-teman, jika saat ini kita menjadi radiografer yang pintar, ahli atau sebutan lainnya, itu sebenarnya hanya merupakan proses pengalaman dengan jam terbang yang tinggi. Saya bisa pastikan bahwa radiografer yang baru lulus, harus terlebih dahulu diajarkan mengenai beberapa pemeriksaan radiologi yang ada pada sebuah Rumah Sakit, masih harus di training dsb. Tidak ada radiografer yang baru lulus kemudian langsung ahli.

Saya punya pengalaman, ada seorang mahasiswa saya waktu saya masih di Jakarta, mahasiswa saya tersebut tergolong biasa-biasa saja bahkan menurut saya tidak tahu apa itu CT Scan multislice. Saat ini dia sudah menjadi radiografer yang mampu mengerjakan CT Cardio 64 Slice lengkap dengan rendering MIP, 3D. Kemampuan itu tidak mungkin didapatkannya saat masih di ATRO, tapi pasti saat sudah bekerja kemudian dia mendapatkan training, lalu dia punya jam terbang yang tinggi dengan CT Cardiac.


Saya punya pengalaman lain, saat saya masih di Jakarta, saya pernah supervisi mahasiswa saya yang sedang PKN di daerah Bandung. Pada saat supervisi kebetulan saya bertemu dengan radiografer yang saya kenal. Saat bertemu dia sudah pegawai tetap disitu. Lalu ketika saya ngobrol sama dia, dia mengatakan bahwa mahasiswa yang PKN di tempat dia itu payah-payah, anatomi ngga ada yang ngerti dan sebagainya. Saya dalam hati tertawa terbahak-bahak, kenapa…. Karena radiografer yang bicara sama saya, dulunya adalah mahasiswa saya angkatan pertama, dan waktu jadi mahasiswa, dia adalah mahasiswa saya yang lulus paling terakhir, itu juga karena banyak dosen yang sudah kasihan lihat dia ngga lulus-lulus…..

Kita harus berkaca, bahwa kita dulu juga mengalami proses PKL, tidak pintar, pemalas, kurang inisiatif. Namun semua akan mengalami proses yang maju. Namun proses ini dipengaruhi banyak hal diantaranya respon positif yang diberikan radiografer senior yang ditemukannya. Jadi dengan kata lain, seorang radiografer senior yang membimbing mahasiswa akan ikut mengambil peran dalam pembentukan mahasiswa tersebut menjadi seorang radiografer. Jika dihasilkan radiografer yang tidak kompeten, maka sang radiografer senior ikut bertaggungjawab karena dulu tidak mengajarkan kepada radiografer tersebut saat mereka menjadi mahasiswa.

Saya sangat berharap kepada setiap radiografer di seluruh Indonesia yang kebetulan saat ini sedang mendapatkan mahasiswa ATRO yang sedang praktek di tempat Saudara masing-masing, perlakukanlah mahasiswa tersebut layaknya adik kita yang memerlukan bimbingan, karena mereka memang belum mengerti jalan ini, seandainya mereka salah, hukumlah dengan cara yang arif dan bijak, sehingga mahasiswa akan tumbuh menjadi radiografer yang juga berfikir arif dan bijak kelak.

regards,

nova


Baca Selengkapnya...

DISCOGRAPHY

Wah udah lama juga nih saya ngga posting disini, maaf ya teman-teman soalnya belakangan ini banyak yang harus saya selesaikan dalam minggu kemarin.... Nah saat ini saya mencoba posting saah satu artikel mengenai pemeriksaan yang mungkin sudah lama ngga di lakukan di ruang radiologi (atau mungkin masih ada temen-temen yang masih melakukannya). Pemeriksaan tersebut adalah Discography, buat pengunjung blog yang belum tahu apa pemeriksaan Discography tersebut silahkan baca selengkapnya.....

Discography
Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si


Pengertian

Discography adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan pemeriksaan secara radiografi dari diskus intervertebralis dengan memasukkan bahan kontras media positif kedalam pertengahan diskus dengan cara memasukkan jarum ganda.

Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan

Pemeriksaan discography pertama kali diperkenalkan oleh seorang Radiolog asal Swedia yaitu K. Lindblom pada tahun 1948 dan dikembangkan oleh Doward dan Butt. Pemeriksaan ini digunakan untuk memperlihatkan herniasi discus atau degenerasi yang biasanya terjadi pada daerah lumbo-sacral dan terkadang terjadi di daerah cervical. Discography dapat dilakukan terpisah atau bersama-sama dengan myelography.


Anatomi dan Fisiologi

Discus adalah ruang persendian yang dibentuk antara dua vertebrae yang dikuatkan oleh ligamentum yang berjalan didepan dan dibelakang corpus vertebrae sepanjang columna vertebralis. Discus pada masing-masing corpus berbentuk pendek silindris.



Banyak lamella vertikal pada daerah discus yang berbentuk spons,sehingga memungkinkan untuk menahan goncangan. Bagian luarnya dilingkupi tulang keras yang tipis.
Discus terdiri dari :

1. Lingkaran fibrus cartilago, merupakan lapisan cartilago yang menutupi permukaan atas dan bawah dari setiap body vertebrae.

2. Annulus fibrosus, merupakan lapisan jaringan fibrus dan cartilago yang membentuk bantalan diantara lingkaran cartilago.

3. Nucleus pulposus ;yaitu pusat dari annulus fibrosus.

Pada keadaan normal, discus berfungsi sebagai penahan goncangan dan memberikan keseimbangan pada columna vertebralis pada saat tubuh dalam keadaan tegak.

Sendi yang terbentuk antara discus dan vertebrae adalah persendian dengan gerakan yang terbatas saja dan termasuk sendi jenis simfisis,yaitu sebuah persendian yang hanya dapat bergerak sedikit, tetapi jumlahnya yang banyak memberi kemungkinan membengkok kepada columna secara keseluruhan.

Gambar anatomi Discus. Gambar tersebut dibuat dengan potongan sagital. (1) Annulus Fibrosus, yang menjadi dasar lingkaran fibrosus. (2) Nucleus Pulposus, yang menjadi pusat dari discus dan merupakan target dari penyuntikan pada discography. (3) Ligamen Longitudinal Anterior. (4) Ligamen Longitudinal Posterior. (5) Canalis Vertebralis

Selama menjadi bagian yang tidak kaku dari columna vertebralis,maka discus ini akan memberikan flexibilitas dan mempunyai tekanan yang sama,tetapi jika dalam keadaan fleksi ,ekstensi atau salah satu sisinya menahan beban,maka salah satu sisi discus tersebut akan menambah tekanan sesuai dengan besar tekanan tersebut.

Indikasi Pemeriksaan

Yang menjadi indikasi mengapa pemeriksaan ini dilakukan adalah :
a. Ruptur Nukleus Pulposus
b. Lesi internal discus, yang tidak dapat dilihat pada pemeriksaan myelografi.
c. HNP (Hernia Nucleus Pulposus)
d. Penyempitan saluran spinal canal.

Kontra Indikasi

Tidak semua klinis diatas dapat dilakukan pemeriksaan ini. Ada beberapa kontra indikasi dibawah ini yang menyebabkan pasien tidak dapat dilakukan pemeriksaan tersebut yaitu :
a. Alergi terhadap bahan kontras.
b. Pendarahan
c. Multiple sclerosis

Alat dan Bahan

1. Steril
- 1 buah needle dengan ukuran 20, yang panjangnya 12,5 cm.
- 1 buah needle dengan ukuran 25, yang panjangnya 13,5 cm.
- 1 buah spuit 10 ml.
- 1 buah spuit 2 ml.
- Drawing-up canule
- Gallipot
- Kain kassa dan kapas


2. Unsteril
- Botol obat anti septik ;hibitane 0,5 %
- Botol anastesi lokal ;lignocaine 1 %
- Ampul konras media
- Jarum disposible
- Obat-obat Emergensi

Perlengkapan Pemeriksaan

Menurut standar prosedur yang berlaku, pemeriksaan ini harus menggunakan pesawat yang dilengkapi dengan fluoroscopy lengkap dengan CCTV.

Persiapan Pasien

Persiapan yang harus dilakukan pasien sebelum pemeriksaan adalah :
- Pasien puasa selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
- Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
- Dibuat foto pendahuluan posisi AP dan Lateral pada daerah yang akan diperiksa.

Premedikasi

Diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop ridol dan 0,15 mg phenoperidin (Park, 1973).

Bahan Kontras

- 0,5 cc – 2 cc Angiografin atau conray 280.
- Garam meglumine dari iothalamate atau diatrizoate 0,5 cc – 2 cc.

Prosedur Pemeriksaan

Pada pemeriksaan discography, ada dua cara dalam penyuntikan kontras media yaitu :
1. Dengan 1 jarum (Standard spinal puncture needle).
2. Dengan 2 jarum (The double needle combination).

Kombinasi dengan jarum double lebih baik daripada dengan satu jarum.
Double jarum terdiri dari :

1. Jarum ukuran 20, yang akan digunakan untuk menyuntik spinal dan mencapai annulus fibrosus.

2. Jarum ukuran 25 (lebih panjang dari jarum ke-1),yang akan digunakan sebagai jarum penunjuk untuk menembus celah sampai menemukan pusat dari nucleus pulposus.

Jarum yang digunakan untuk daerah cervical biasanya digunakan dengan panjang 2-2,5 inchi,sedangkan untuk daerah lumbal 3,5-5 inchi.Penyuntikan dilakukan dibawah kontrol fluoroskopi.

I. Prosedur Pemeriksaan Lumbal discography


- Pasien diposisikan lateral decubitus, dengan punggungnya dilengkungkan serta lutut dibengkokkan.Bantalan busa hendaknya ditempatkan disuatu tempat yang dianggap perlu agar tulang belakang itu menjadi paralel dengan meja.

- Daerah yang akan dipunksi diberikan anti septik.

- Kemudian dengan kontrol fluoroskopi, jarum dengan ukuran 20 ditusukkan diantara ruas spinosus dan langsung ketulang cincin dari discus yang akan diperiksa,ujung jarum menembus annulus fibrosus.


- Kemudian masukkan jarum kedua,kedalam jarum kesatu (jarum kedua lebih panjang daripada jarum kesatu),sehingga jarum tersebut terletak dalam nucleus pulposus.

- Kemudian dilakukan penyuntikan kontras media.

- Lalu dibuat proyeksi lateral dengan jarum tetap berada didalamnya.Bila kontras media sudah cukup,jarum dicabut dan daerah penyuntikan ditutup.

- Kemudian pasien diposisikan supine, paha di fleksi secukupnya agar bagian belakang tubuh menempel meja pemeriksaan.

- Kemudian dibuat posisi AP dengan 100 – 200 cranialy.

- Jika dibutuhkan maka dibuat foto oblique.




II. Prosedur Pemeriksaan Cervical Discography

- Pasien diposisikan supine.
- Kemudian prosedur penyuntikan dan pemasukkan kontras media sama seperti prosedur lumbal discography.

- Jika tidak ada peralatan Biplane, dapat digunakan table top grid untuk menempatkan film dengan CR vertikal dan mobile unit untuk proyeksi lateral cross table.

- Proyeksi yang dilakukan AP dengan CR 100 cranialy, yang bertujuan untuk mengurangi kurva lordotik yang disebabkan oleh ketinggian kepala pasien.




Komplikasi

- Rasa pegal pada daerah punksi.
- Retro peritenal haemorahage.
- Disc herniation

Perawatan Pasien

- Bed rest selama 24 jam.
- Periksa tekanan darah dan pernapasan setiap 30 menit selama 4 jam pertama dan setiap 4 jam selama 24 jam.


Kesimpulan

Discography atau Nucleography adalah pemeriksaan secara radiografi dari discus Invertebralis, dengan menggunakan kontras media positif. Discography umumnya dilakukan pada daerah lumbal tetapi kadang-kadang juga dilakukan pada daerah cervical.

Untuk discography lumbal setelah penyuntikan kontras media maka dilakukan proyeksi Lateral, AP dan Oblique jika dibutuhkan. Sedangkan untuk cervical discography proeksi yang dilakukan adalah lateral dan AP dengan CR 100 cranially yang bertujuan untuk mengurangi kurva lordotik yang disebabkan oleh ketinggian kepala pasien.

Perawatan pasien setelah pemeriksaan adalah bed rest selama 24 jam, periksa tekanan darah dan pernafasan setiap 30 menit selama 4 jam pertama dan setiap 4 jam selama 24 jam.

Saran

Bagi pasien yang terdapat kontra indikasi sebaiknya tidak dilakukan pemeriksaan ini sebab nantinya pasti akan justru menambah beban bagi pasien tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Merril’s Atlas Of Radiography Positions and Radiologic Prosedures Volume III, Philip W. Ballinger.

Diagnostic Radiography A Concise Practical Manual, Glenda J. Bryand

Discography, Bruno Grignon

Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Evelyn C. Pierce.

Demikian postingan saya kali ini, mudah-mudahan bermanfaat

regards,

nova

Baca Selengkapnya...

REPORTASE SEMINAR PARI DI YOGYAKARTA

Setelah ditunggu-tunggu sama Radiografer yang sering nongkrong, akhirnya ada juga Reportase Seminar Yogya (sebenarnya saya sudah terima beberapa hari yang lalu, cuma baru sempat hari ini saya posting) berikut reportasenya (termasuk gallery dan materi seminar yang bisa di download disini)

Ass. Wr Wb
Kepada Rekan_Rekan Radiografer yang saya hormati,

Perkenankan kami melaporkan hasil Seminar Radiologi Yogyakarta yang diadakan pada Tanggal 21 Maret 2009 kemarin. Seperti kita ketahui, bahwa Kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat bila ditinjau dari aspek hukum adalah hubungan antara subyek hukum dan obyek hukum.

Hubungan antara pelayan kesehatan (tenaga Kesehatan khususnya) dengan pasien adalah apa yang
dikenal sebagai perikatan, dimana perikatan tersebut dapat berupa perjanjian, tetapi dapat pula berbentuk perikatan yang berdasarkan perundang-undangan. Dalam menjalankan tugasnya seorang tenaga kesehatan mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam pasal 53 ayat 2 UU nomor 23/1992 tentang kesehatan yang berbunyi ”tenaga
kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk memenuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.” Disisi lain dalam menerima pelayanan pasien akan mendapatkan perlindungan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah RI no 23/1996 tentang tenaga kesehatan terutama dalam pasal 23 yang berbunyi : ” pasien berhak atas ganti rugi apabila dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dlm pasal 22, mengakibatkan terganggunya kesehatan, cacat, atau kematian yang terjadi karena kesalahan atau kelalaian.” Dua ketentuan tersebut diatas yang seringkali dipakai untuk menuntut tenaga kesehatan apabila dalam memberikan pelayanan kurang berkenan bagi pasien, sehingga bila kita lihat atau dengar berita akhir-akhir ini banyak memunculkan gugatan malpraktek.

Seminar radiologi kali ini dengan tema
“PELAYANAN BIDANG RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT DARI ASPEK
HUKUM DAN STANDARD PELAYANAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL” adalah dalam rangka memberikan bekal kepada peserta tentang pentingnya standar pelayanan dan standar profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan serta bekal pengetahuan tentang perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan, khususnya radiografer dalam menjalankan tugasnya sehari hari.


Rekan Radiografer yang kami cintai, kami laporkan berkaitan dengan kegiatan seminar radiologi ini diikuti lebih dari 250 peserta (tepatnya 254 peserta) yang berasal dari radiografer di
sekitar yogyakarta dan banyak pula dari luar propinsi D.I Yogyakarta, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI jakarta serta perwakilan radiografer seluruh indonesia dari aceh sampai irian. Kami tidak pernah menyangka bahwa antusias para peserta sampai jauh melebihi target kami, sehingga kekurangan-kekurangan dalam pelayanan kami kepada peserta kemungkinan membuat ketidaknyaman, mohon kami dimaafkan.

Akhirnya............., kami segenap panitia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung sEmInar radiologi ini, juga kepada pihak sponsor : PT. Bayer Shcering Pharma sebagai Sponsor Utama Kami, CV. Bengawan Indah, Omnipaque, CV. Tri Cipta Jaya, CV Hanif Sejahtera, CV. Mulya Husada, Iopamiro, Ultravist, PT. Tawada indonesia, PT. Modern internasional dan Pramita Lab kami ucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

Tak lupa terima kasih kami tujukan kepada Blog-Blog Radiografer yang ikut berpartisipasi dalam menyebarkan informasi Seminar Radiologi Yogyakarta ini kepada seluruh Radiografer seluruh Indonesia.
Kami ucapkan terimakasih kepada

1.NOVA RAHMAN dalam blog http://nova-rahman.blogspot.com/ sebagai Tempat Nongkrong Radiografer Se Indonesia
2.BERRY DEVANDA dalam blog http://fisikamedis.blogspot.com/
3.WAHYU HIDAYAT dalam blog http://posradiografer.blogspot.comdalam/ POS RADIOGRAFER.COM,
4.ALUMNI ATRO JAKARTA TH 2003 dalam blog http://atro2003.blogspot.com/
5.PARI Pengda Kep Riau dalam blog http://www.parikepri.com/
6.Dan teman-teman yang memiliki blog yang ikut serta menyebarkan informasi ini, yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Terima Kasih .................. Terima Kasih .............
dan dalam melaksanakan seminar ini tentunya panitia tidak luput dari kekurangan dan kesalahan untuk itu kami mohon keikhalsannya untuk memaafkan kami.
Bila ada waktu dan kesempatan akan kami laporkan Materi Seminar secara terpisah dalam halaman lain dalam blog ini......
Pengalaman adalah guru paling berharga dalam hidup ini, makanya setelah pelaksanaan seminar ini, kami mulai menata kembali segala sesuatu untuk pelaksanaan seminar enam bulan lagi (sekitar habis lebaran) agar dalam pelaksanaan nanti, kami dapat memberi kenyamanan yang lebih baik daripada seminar ini. Kami merencanakan sebuah Seminar Wisata yang kami kemas dalam bentuk Seminar yang bermutu sebagai bekal Radiografer di kemudian hari. Mungkin ada masukan-masukan yang bisa kita tampung untuk pelaksanaan mendatang, mungkin isi materi, wisata, berapa hari pelaksanaannya, dll

silahkan beri komentar di bawah ini, terima kasih

Wass. Wr Wb

Sincerelly
Probo Waseso

Berikut Gallerynya....














Buat teman-teman yang ingin mendownload materi-materi seminar Yogya silahkan download disini

Baca Selengkapnya...